bab 2. terdampar sepi di pojok kamar dekat dvd player.
-------------------------------------------------------------------------------
Lagi-lagi ku baringkan tubuh kurusku keatas kasur. tercenung ke langit-langit kamarku menatap pipa pipa diatas kamar yang sengaja ku pasang membungkus kabel2 dikamarku... ku terbaring dekat dvd playerku.
Perasaanku kalut gelisah tanpa bisa membebankannya pada apapun yang ada disekitarku. Kadang ku melihat satu sosok laki-laki di depan cermin kamarku, yang sangat menyedihkan dengan keadaannya, sosok laki-laki itu begitu kurus dan kuyu tampak jelas dengan kumis dan jenggot yang tidak dicukur beberapa hari dan sepertinya sudah tidak makan 3 hari. Matanya kadang beradu pandang denganku.. pandangannya begitu hampa.. siapa dia? pikirku. ahh.. persetan dengan dia, akupun takkan peduli dengan dia tapi sudah beberapa hari ini juga dia menemaniku. Setiap bertemu dia hanya bungkam tanpa sepatah katapun keluar dari bibirnya yang kering, menghabiskan malam tanpa rasa lelah dan mengantuk, menghabiskan berbatang-batang rokok dikamarku yang penuh asap, mengurung diri dan kadang kulirik dia sedang menangis bak perempuan meneteskan airmata.. entah apa yang dia ratapi dan tangisi. Hey.. apa yang dia lakukan dikamarku? apa yang terjadi dengan dia? sudah berhari-hari dia tidak makan, minum dan mandi. Samakah dia sepertiku? Terdampar sepi disini?. persetan dengan dia! tidak ada yang memperdulikan aku dan dia disini, yang ada hanya rasa sepi yang menghujam sampai kedalam urat syarafku, mengiris setiap inci hatiku, merobek setiap helai lembaran-lembaran kesabaranku.
Terbaring disini kembali mengungkit masa lalu yang menyakitkan saat Gadis mendampakkan aku 2 tahun yang lalu. Seolah-olah sang waktu melompat keluar dari normal dan kembali ke masa-masa dimana aku terpuruk dikamar ini dan bagaikan deja vu semuanya tersodorkan kembali persis didepan mataku tanpa ada yang tertinggal. Dengan sisa luka yang masih tergores aku mencoba untuk melupakan semua hal tentang dirinya tanpa menyisakan sedikitpun barang-barang yang mengingatkanku padanya. Mungkin dengan terhapusnya barang-barangnya terhapus juga dia dan kepedihan yang diberikannya dari ingatanku. Dugaanku salah...
rasa sakit itu datang lagi. nampaknya lukaku basah lagi karena darah yang terus mengalir dalam tubuhku. hatiku terluka. dalam.
sayup terdengar alunan lagu the art of letting go
Here we go again, 'round and 'round again, gettin' nowhere fast
It's the same old game, one more final same, never meant to last
Who'll be the first one who's leavin', who'll be the last one to cry
Something just keeps me believin' in our love tonight
Chorus:
I can't seem to say goodbye, though I've tried a million times
The more I learn, the less I know about the art of letting go
So we take our time and we make our moves oh so carefully
Always seems so safe, habit's hard to break when you're here with me
I don't know how am I to hold you, no easy way to be free
Something just keeps me believin' that we're meant to be
For all we feel and all we know, it's not easy letting go
About the art of letting go, you gotta let go, you gotta let go, yeah
------------------------------------------
apa sih ini? ga nyambung banget sama bab 1. still edited.
------------------------------------------
ahhh lagi lagi mood gw ilang. huehuehuheuhuehe lelelelele.
-------------------------------------------------------------------------------
Lagi-lagi ku baringkan tubuh kurusku keatas kasur. tercenung ke langit-langit kamarku menatap pipa pipa diatas kamar yang sengaja ku pasang membungkus kabel2 dikamarku... ku terbaring dekat dvd playerku.
Perasaanku kalut gelisah tanpa bisa membebankannya pada apapun yang ada disekitarku. Kadang ku melihat satu sosok laki-laki di depan cermin kamarku, yang sangat menyedihkan dengan keadaannya, sosok laki-laki itu begitu kurus dan kuyu tampak jelas dengan kumis dan jenggot yang tidak dicukur beberapa hari dan sepertinya sudah tidak makan 3 hari. Matanya kadang beradu pandang denganku.. pandangannya begitu hampa.. siapa dia? pikirku. ahh.. persetan dengan dia, akupun takkan peduli dengan dia tapi sudah beberapa hari ini juga dia menemaniku. Setiap bertemu dia hanya bungkam tanpa sepatah katapun keluar dari bibirnya yang kering, menghabiskan malam tanpa rasa lelah dan mengantuk, menghabiskan berbatang-batang rokok dikamarku yang penuh asap, mengurung diri dan kadang kulirik dia sedang menangis bak perempuan meneteskan airmata.. entah apa yang dia ratapi dan tangisi. Hey.. apa yang dia lakukan dikamarku? apa yang terjadi dengan dia? sudah berhari-hari dia tidak makan, minum dan mandi. Samakah dia sepertiku? Terdampar sepi disini?. persetan dengan dia! tidak ada yang memperdulikan aku dan dia disini, yang ada hanya rasa sepi yang menghujam sampai kedalam urat syarafku, mengiris setiap inci hatiku, merobek setiap helai lembaran-lembaran kesabaranku.
Terbaring disini kembali mengungkit masa lalu yang menyakitkan saat Gadis mendampakkan aku 2 tahun yang lalu. Seolah-olah sang waktu melompat keluar dari normal dan kembali ke masa-masa dimana aku terpuruk dikamar ini dan bagaikan deja vu semuanya tersodorkan kembali persis didepan mataku tanpa ada yang tertinggal. Dengan sisa luka yang masih tergores aku mencoba untuk melupakan semua hal tentang dirinya tanpa menyisakan sedikitpun barang-barang yang mengingatkanku padanya. Mungkin dengan terhapusnya barang-barangnya terhapus juga dia dan kepedihan yang diberikannya dari ingatanku. Dugaanku salah...
rasa sakit itu datang lagi. nampaknya lukaku basah lagi karena darah yang terus mengalir dalam tubuhku. hatiku terluka. dalam.
sayup terdengar alunan lagu the art of letting go
Here we go again, 'round and 'round again, gettin' nowhere fast
It's the same old game, one more final same, never meant to last
Who'll be the first one who's leavin', who'll be the last one to cry
Something just keeps me believin' in our love tonight
Chorus:
I can't seem to say goodbye, though I've tried a million times
The more I learn, the less I know about the art of letting go
So we take our time and we make our moves oh so carefully
Always seems so safe, habit's hard to break when you're here with me
I don't know how am I to hold you, no easy way to be free
Something just keeps me believin' that we're meant to be
For all we feel and all we know, it's not easy letting go
About the art of letting go, you gotta let go, you gotta let go, yeah
------------------------------------------
apa sih ini? ga nyambung banget sama bab 1. still edited.
------------------------------------------
ahhh lagi lagi mood gw ilang. huehuehuheuhuehe lelelelele.
3 Comments:
halo! :) ini tuteh hehehe
By
Tuteh, at 11:10 PM
Hehehe.. thx udah di lin yaa :)
By
Tuteh, at 9:22 AM
Enjoyed a lot! washington online advertising
By
Anonymous, at 9:14 AM
Post a Comment
Home